Kegalauan menjelang hari pernikahan makin bervariasi aja jenisnya. Kalau kemaren galau masalah warna kebaya sekarang galau antara milih jahit atau sewa.
I am fully aware kalau masing-masing punya plus dan minus tersendiri. Tapi, berhubung keduanya punya plus minus yang seimbang akhirnya kegalauan gw ini terus berkembang dan akhirnya menjadi sebuah polemik yang dewasa ini marak terjadi di kota-kota besar. *opo toh iki?*
Gw akan memberikan beberapa pandangan mengenai plus minus antara jahit maupun sewa kebaya akad untuk kalian para bridezilla yang sekarang sama galaunya kek gw. The opinion below is derived entirely from my point of view and in the end the decision is in your hands, Sweet. *yaiyalah masa gw yang nentuin*
JAHIT
Positives
SEWA
Positives
Untuk sekarang gw masih belum bisa memutuskan mau jahit atau sewa. Keknya harus diskusi lagi sama calon suami. Sebagai calon istri yang baik -perhitungan lebih tepatnya-, concern utama gw adalah budget makanya gw lebih prefer sewa. Tapi semua balik lagi ke keputusan calon suami sebagai penyedia anggaran. *nyengir kuda*
Sebenernya prinsip gw dan calon suami tuh sama, yaitu tekan budget untuk resepsi pernikahan seoptimal dan sebijak mungkin karena post-wedding financial is more important than spending a lot of money just for prestige and recognition.
Gw akan memberikan beberapa pandangan mengenai plus minus antara jahit maupun sewa kebaya akad untuk kalian para bridezilla yang sekarang sama galaunya kek gw. The opinion below is derived entirely from my point of view and in the end the decision is in your hands, Sweet. *yaiyalah masa gw yang nentuin*
JAHIT
Positives
- Warna, jenis kain, bentuk dan model kebaya semuanya bisa disesuaikan dengan selera sendiri. Ukurannya pas di badan dan ini penting banget menurut gw. Kebaya yang gabody fit bakal ngebuat kita keliatan gendut, pendek, dll. It's a big NO!
- A lifetime memory. Kebaya akad bakal jadi saksi dari hari paling bersejarah dalam perjalanan hidup. Bahkan seorang admin di Kantor gw pernah bilang kalau kebaya akad harus punya sendiri dan ga boleh sewa karena nanti bisa dipake pas lagi berantem sama suami supaya suami luluh dan ga jadi marah. Weird idea yet make sense, anyway ;)
- Need extra budget. Hasil survey yang gw lakukan menyimpulkan bahwa untuk jahit kebaya di penjahit yang sudah banyak di review oleh para blogger, ongkos jahitnya sekitar 2,5 - 5 juta rupiah. Ini baru jahit kebayanya aja ya dan harga segitu untuk model kebaya yang panjangnya selutut, belum harga bustier, penambahan aplikasi payet, bawahan, selop, dll. Sedangkan untuk jahit di penjahit kenamaan ongkos jahitnyastarting at 10 million Rupiah. Duileeee... *brb ngepet dan jaga lilin*
- Repot bin ribet. Harus menyediakan banyak waktu dan tenaga untuk nyari kain, nyari model kebaya, hunting penjahit, belum lagi kalau harus bolak balik karena penjahitnya lelet (kisah ini banyak gw baca di beberapa wedding review dari bridezilla) dan yang lebih parah lagi kalau setelah dijahit ternyata ga cocok atau bahkan ada salah jahit.
SEWA
Positives
- Saving time. Tinggal pilih kebaya yang sesuai keinginan, fitting, trus tinggal pake deh. Untuk bridezilla yang tanggal pernikahannya less than three months gw saranin jangan galau lagi dan lebih baik sewa. Karena berdasarkan hasil blog-walking jarak paling aman untuk jahit kebaya adalah 3-4 bulan sebelum hari H.
- Saving money. Budget yang diperlukan jauh lebih sedikit untuk model kebaya yang sama bagusnya.
- Ga bisa dijadiin sebagai kenang-kenangan, ga bisa dipamerin ke anak cucu dan yang paling utama adalah ga bisa dipake ketika lagi berantem sama suami *yekaliiii...
- Kembaran sama orang lain. Well, untuk beberapa orang hal ini ga jadi masalah tapi untuk bridezilla dengan tingkat gengsi diatas rata-rata seperti gw hal ini jadi salah satuconcern utama. Bisa aja sih sewa perdana, tapi budgetnya setara sama jahit baru. Tuh, kan... Bingung kan.
Untuk sekarang gw masih belum bisa memutuskan mau jahit atau sewa. Keknya harus diskusi lagi sama calon suami. Sebagai calon istri yang baik -perhitungan lebih tepatnya-, concern utama gw adalah budget makanya gw lebih prefer sewa. Tapi semua balik lagi ke keputusan calon suami sebagai penyedia anggaran. *nyengir kuda*
Sebenernya prinsip gw dan calon suami tuh sama, yaitu tekan budget untuk resepsi pernikahan seoptimal dan sebijak mungkin karena post-wedding financial is more important than spending a lot of money just for prestige and recognition.